Labels

Blogroll

href="http://alatmedia.blogspot.com">

Add to Google Reader or Homepage

Senin, 13 Februari 2012

Kamis, 02 Februari 2012

puisi baru


Puisi

Mars, Sahabatku !
Masihkan kau berkenan kusapa Sahabatku ?
Sungguh aku sangat “menyesal”, Mars,
Apakah penyesalanku ini masih berguna bagi seorang “Mars”?
(Aku sangat tahu jawabanmu, sahabat…)
(“Penyesalan tak ada gunanya, Nasi sudah jadi bubur !”)
Tapi, dihari ini aku ingin kau tetap tahu…
Aku sangat menyesal & penyesalan itu hanya dapat ku rasakan dalam hatiku sendiri,
Sungguh aku sangat menyesali, atas apa yang telah kulakukan padamu,
Aku sangat tahu sahabat,
Kau pasti kesal, marah, kecewa bahkan mulai benci padaku,
Aku sangat tahu sahabat,
Ada sepotong hati yang luka karena kelakuanku,
Mars, Sahabatku !
Masihkan kau mau mendengar suaraku Sahabat ?
Sudilah kau mema’afkanku,
Atas yang telah kulakukan padamu,
Ma’afkan kekhilafanku,
Sungguh aku mohon ma’afkan sahabat…
Mars, Sahabatku !
Masihkan kau rasa aku seorang Sahabat bagimu ?
Aku tak ingin jika aku kehilangan sahabat sepertimu,
Aku tak mau jauh dari seorang sahabat sepertimu,
Aku tak rela hari-hari ini hampa karena marah yang ada di hatimu,
Mars, sahabatku,
Yang ku mau hanyalah kata ma’af darimu
(Meski aku sangat tahu)
(Mungkin aku memang tak pantas kau ma’afkan)
Tapi kuberharap dan mohon dengan sangat,
Sepotong kata Ma’af,…ma’af…. & ….ma’af darimu,
Sekali lagi aku hanya minta sepotong darimu,
Maa’afkan aku, Sahabatku Mars…
(Semoga jika kau berkenan memberikan sepotong kata itu untukku, )
(Semoga kau akan tetap berkenan menaburkan tinta warna yang indah, )
(Bagi persahabatan kita, )
Aku tak pernah bosan menunggu,
Agar Kau, Aku, Kita selalu seindah pesona warna dalam hati,
Dalam hati sanubari “Persahabatan Kita”
(Puisi ini merupakan penyesalanku yang hanya bisa kuungkapkan lewat taburan tinta,
dan aku harap “MA’AF” darimu “Mars” Sahabatku)
Puisi ini kepersembahkan untuk : “Mida”
Semoga persahabatanmu terjalin kembali.
Semoga bermanfa’at & memberi inspirasi

Selasa, 10 Januari 2012

ilmu kalam


SALAF
(IBN HANBAL DAN IBN TAIMIYAH)
1. Pengertian
Salaf artinya ulama terdahulu. Dan salaf dimaksudkan untuk merujuk generasi sahabat, tabi’i, tabi’in. (Menurut Thablawi)
Salaf adalah ulama-ulama shaleh yang hidup pada tiga abad pertama islam.
  1. IMAM AHMAD BIN HANBALI
a. Riwayat Singkat Hidup Ibn Hanbal
Ia dilahirkan di Bagdad tahun 164 H/780 M, dan meninggal 241 H/ 855 M. dan ia lebih dikenal dengan nama Imam Hanbali karena merupakan pendiri Mazhab Hanbali.
Ibnu Hanbal dikenal sebagai Zahid hamper setiap hari ia puasa dan hanya tidur sebenatr malam hari dan seorang yang dermawan. Diantar murid-murid Ibn Hanbal adalah Ibn Taimiyah, Hasan bin Musa, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Abu Zuhrah Ad-Damsyiqi .dll.
b. Pemikiran Teori Ibn Hanbal
- Tentang ayat-ayat Mutasyabihat
Dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an Ibn Hanbal lebi suka menerapkan pendekatan tekstual daripada pendekatan ta’wil terutama yang berkaitan dengan sifat-sifat Tuhan dan ayat-ayat mutasyabihat.
- Tentang Status Al-Qur’an
Salah satu persoalan yang di hadapai Ibn Hanbal yang kemudian membuat dirinya dipenjara beberapa kali. Ibn Hanbal mengatakan Al-Qur’an tidak diciptakan,hal ini sejalan dengan pola pikirnya yang menyerahkan ayat-ayat yang berhubungan dengan sifat Allah kepada Allah dan Rasulnya.
  1. IBN TAIMIYAH
a. Riwayat Singkat Ibn Taimiyah
Nama lengkapnya adalah Taqiyuddin Ahmad bin Abi Al-Halim bin Taimiyah, ia dilahirkan di Harran pada hari senin tanggal 10 Rabiul Awwal tahun 661 H dan meninggal di penjara pada malam Senin tanggal 20 Dzul Qaidah tahun 729 H. Dikatakan oleh Ibrahim Madkur Taimiyah adalah merupakan seorang salah yang kurang memberikan ruang gerak kepada akal, ia adalah murid yang muttaqi , wara, dan Zuhud. Ibn Taimiyah sangat cerdas sehingga umur 17 tahun ia telah dipercaya untuk memberikan pandangan mengenai masalah hukum secara resmi. Sehingga banyak yang irihati kepadanya dan pada awal 1306 M Ibn Taimiyah dipanggil ke Kairo kemudian di penjara sampai beliau wafat.
b. Pemikiran Teologi Ibn Taimiyah
Menurut Ibrahim Madkur adalah :
- Sangat berpegang teguh terhadap nas Al-Qur’an dan Al-Hadist
- Tidak memberi ruang gerak yang bebas pada akal
- Di dalam islam ada 3 generasi saja (sahabat, tabi’in dan tabi’i tabi’in)
- Allah memiliki sifat yang tidak bertentangan dengan tauhid dan tetap mentanzihkan-Nya.